Silahkan untuk melihat tulisan saya lebih lengkap di…
http://www.ziddu.com/download/22361096/HazardpelajarKTI.docx.html
KARYA TULIS ILMIAH
Hazard Pekerjaan Pelajar
Sesilia Javiera Aldisa
X IPA 10
SMA NEGERI 8 PEKANBARU
2012 / 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu konponen yang penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan dimulai setelah seorang manusia dilahirkan, bahkan ada yang terjadi sebelumnya, yaitu saat manusia masih berada dalam kandungan. Pendidikan sangat dijunjung tinggi disetiap negara, karena setiap orang membutuhkan pelajaran, pelajaran berjalan, tentang peralatan dan penggunaanya, dunia, manusia, dll. Pelajaran merupakan dasar setiap manusia. Manusia yang tidak bersekolah tidak dapat dikatakan manusia yang tak pernah mendapatkan pendidikan (pelajaran). Karena tempat untuk mendapatkan pelajaran tidak hanya dari sekolah maupun lembaga pendidikan lainnya, rumah juga tempat untuk mendapatkan pendidikan. Cara merangkak, berdiri, berjalan, berkata-kata, Pertama kali mengenal dunia, dll. Yang merupakan pelajaran paling dasar dan vital yang diterima manusia. Dan itu berarti bahwa semua manusia prnah mendapatkan pendidikan.
Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, “Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya.”[rujukan?]
Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
Salah satu lembaga pendidikan yang dipercaya (bahkan diwajibkan), sekolah, merupakan tempat berkumpulnya beberapa ( 15 orang) pelajar untuk menerima pelajaran daripara guru yang bertugas. Disekolah ini, para pelajar saling berinteraksi dan mengenal satu sama lain dan akhrnya lebih berkembang. Sekalipun tampaknya bukan pekerjaan yang berbahaya, menjadi seorang pelajar memliki beberapa resiko dalam prosesnya.
B. Tujuan Penlitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui bagaimana mamajemen resiko pada pelajar dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Tujuan khusus
a) Untuk mengetahui persiapan dalam manajemen risiko pada pelajar
b) Untuk mengetahui identifikasi dalam manajemen risiko pada pelajar.
c) Untuk mengetahui analisa risiko dalam manajemen risiko pada pelajar
d) Untuk mengetahui evaluasi risiko dalam manajemen risiko pelajar.
e) Untuk mengetahui pengendalian risiko dalam manajemem risiko pada pelajar.
C. Manfaat penelitian
1) Bagi pembaca
- Dapat menjadi referensi bagi para pra-pelajar tentang potensi bahaya kecelakaan kerja yang bisa didapat dari rutinitas bekerja sehari-hari dari yang paling sering terjadi sampai kepada kecelakaan paling berat yang mungkin dihadapi pelajar.
- Dapat mengetahui cara pengendalian risiko guna mengurangi bahaya kecelakaan kerja pada pelajar.
2) Bagi penulis
- Mengetahui lebih banyak tentang resiko dan bahaya serta cara penanganan yang tepat dalam pekerjaan penulis sendiri yaitu pelajar SMA Negeri 8 Pekanbaru.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Untuk mengetahui Definisi dan Pengertian Pendidikan secara ilmiah, maka baiknya kita menyimak beberapa pendapat para ahli tentang pengertian dari Pendidikan ini:
1. Menurut Juhn Dewey;
Pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal inimungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda,mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk menghasilkan kesinambungan sosial. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup.
2. Menurut H. Horne
Pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.
3. Menurut Frederick J. Mc Donald
Pendidkan adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk merubah tabiat (behavior) manusia. Yang dimaksud dengan behavior adalah setiap tanggapan atau perbuatan seseorang, sesuatu yang dilakukan oleh sesorang.
4. Menurut M.J. Langeveld
Pendidikan adalah setiap pergaulan yang terjadi adalah setiap pergaulan yang terjadi antara orang dewasa dengan anak-anak merupakan lapangan atau suatu keadaan dimana pekerjaan mendidik itu berlangsung.
B. Pengertian Pelajar
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.
Dalam laporan penelitian berikut ini, saya akan membahasa lebih rinci dari peserta didik, yaitu pelajar. Pelajar adalah istilah lain yang digunakan bagi peserta didik yang mengikuti pendidikan formal tingkat dasar maupun pendidikan formal tingkat menengah.
C. Unsur-unsur Pendidikan
-
- Input
Sasaran pendidikan, yaitu : individu, kelompok, masyarakat - Pendidik
Pendidik merupakan pelaku pendidikan - Proses
Proses yang dimaksud disini merupakan upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain - Output
Output disini dapat diartikan melakukan apa yang diharapkan / perilaku (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 16)
- Input
D. Tujuan Pendidikan
-
- Menanamkan pengetahuan / pengertian, pendapat dan konsep-konsep
- Mengubah sikap dan persepsi
- Menanamkan tingkah laku / kebiasaan yang baru (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 68).E. Jalur Pendidikan
Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003, jalur pendidikan dibagi menjadi :
- Jalur Formal
- Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat - Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah jurusan, seperti : SMA, MA, SMK, MAK atau bentuk lain yang sederajat - Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas
- Pendidikan Dasar
- Jalur Nonformal
- Jalur InformalF. Faktor Pendidikan
Faktor yang mempengaruhi pendidikan menurut Hasbullah (2001) adalah sebagai berikut :
- Ideologi
Semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan pendidikan. - Sosial EkonomiSemakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan seseorang mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
- Sosial Budaya
Masih banyak orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya. - Perkembangan IPTEK
Perkembangan IPTEK menuntut untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan agar tidak kalah dengan negara maju. - Psikologi
Konseptual pendidikan merupakan alat untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih bernilai.
G. Management Risiko
- Definisi Manajemen RisikoManajemen risiko adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan pemantauan serta review risiko.
- Tujuan Management Risikoa. Meminimalkan kerugian dan meningkatkan produktifitas
b. Memotong mata rantai kejadian kerugian sehingga efeknya tidak terjadi
c. Mencegah terjadinya kerugian berupa cidera dan penyakit akibat kerja atau hubungan kerja
- Tahapan Management Risiko
- Persiapan
- Identifikasi bahaya
- Analisa risiko
- Evaluasi risiko
- Pengendalian risiko
BAB III
PROSES KEGIATAN
A. Persiapan
Proses kegiatan ini dilakukan di SMA Negeri 8 Pekanbaru, Jl. Abdul Muis no. 14 Pekanbaru, Riau. Proses wawancara dilakukan selama 1 hari bersama dengan pelajar. Kemudian penulis menuangkan hasil penelitian dan wawancara kedalam sebuah laporan ilmiah.
B. Proses belajar mengajar
Proses belajar mengajar adalah kegiatan inti yang dilakukan di sekolah. Kegiatan ini memiliki dua (2) tokoh yang sangat berpengauh dan mengambi peranan penting dalam kegiatan ini. Tokoh tersebut adalah guru dan murid.
Guru merupakan seseorang yang memberikan pengetahuan dan pendidikan kepada murid-muridnya.Guru diknal sebagai ‘Pahlawan tanpa tanda jasa’ karena ketulusannya dalam mengajar para muridnya tersebut.
Kedua, Murid. Murid merupakan seseorang yang menerima pengetahuan ataupun pendidikan yang diberikan oleh guru.
Kedua tokoh ini saling melengkapi, karena tidak mungkin sekolah tanpa guru juga sekolah tanpa muridnya.
BAB IV
MANAJEMEN RISIKO
A. Persiapan
- Ruang Lingkup Management RisikoManagement risiko dilakukan di SMA Negeri 8 Pekanbaru, Riau. Merupakan salah satu SMA yang terbaik di Riau
- Personil Yang Terlibat1) Personil inti/ yang dinilai risikonya:
Pelajar
2) Personil lain yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar:
Kepala Sekolah, Guru dan staf, Satpam dan Penjaga sekolah
- Standar penentuan Kriteria RisikoPenentuan Risiko diambil berdasarkan persentasi angka kejadian ataupun angka prediksi kejadian frekuensi tertinggi yang sering terjadi serta tingkat keparahan kejadian melalui analisa management risiko.
- Mekanisme PelaporanLaporan diberikan kepada Drs. Oan Hasanudin, RO, Akp, MA, M. KOSTER sebagai guru PLH SMA Negeri 8 Pekanbaru.
- Dokument yang terkaitHasil wawancara dengan pelajar
Dokumentasi foto.
Referensi serta hasil penelitian
B. Identifikasi Bahaya
Dilakukan melalui inspeksi, monitoring, wawancara, dan konsultasi dengan pelajar itu sendiri. Secara umum kegiatan yang dilakukan oleh pelajar sudah disusun dengan baik oleh dinas pendidikan dan lembaga yang terkait. Tetapi sebagian besar pelajar (termasuk yang diwawancarai saat ini) belum mengelola manajemen resiko dengan baik, sehingga memiliki banyak resiko baik ergonomik, fisik, psikologis, dll.
Analisa Risiko
- Daftar kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya pekerjaan pelajar
Jenis Bahaya |
Risiko |
Konsekuensi |
Faktor fisik
|
|
|
Faktor Biologis
|
|
Penyakit-penyakit yang mudah menyerang pelajar seperi demam, flu, batuk, sakit tenggorokan, dll. |
Faktor ergonomic
|
|
|
Faktor Psikososial
( terutma saat banyak tugas dan ujian)
|
|
|
2. Bentuk analisa semikualitatif
Tingkat Keparahan |
Kemungkinan Terjadi |
||||
Jarang Terjadi
(1) |
Kurang mungkin terjadi (2) | Mungkin terjadi
(3) |
Sangat Mungkin terjadi (4) |
Hampir Pasti terjadi (5) |
|
(1) Tidak ada pengaruh |
|||||
(2) Pengaruh sangat ringan |
(6)
(6) |
||||
(3) Pengaruh ringan |
(6)
(6) |
(12)
(12) |
(4) |
||
(4) Pengaruh serius |
(4) |
(16) |
|||
(5) Pengaruh fatal |
(5)
|
C. Evaluasi Risiko
Dari tabel analisa semikualitatif ditentukan prioritas risiko sebagai berikut:
NO. |
HAZARD |
SKOR |
TAFSIRAN |
1. | Virus, bakteri, jamur (Sakit) |
16 |
|
2. | Jam kerja lama dan istirahat kurang |
12 |
|
3. | Hubungan antara teman yang kurang baik |
12 |
|
3. | Posisi duduk yang tidak tepat |
6 |
|
4. | Terlalu memaksakan diri dalam mengerjakan tugas |
6 |
|
5. | Pencahayaan yang kurang |
6 |
|
6. | Olahraga yang melebihi batas tubuh |
6 |
|
7. | Menjadi gila |
5 |
|
8. | Perangai guru yang bermacam-macam |
4 |
|
9. |
Kurang baiknya hubungan antara guru dengan murid |
4 |
|
D. Pengendalian Risiko
NO. |
HAZARD |
PENGENDALIAN |
1. | Virus, bakteri, jamur (Sakit) |
|
2. | Jam kerja lama dan istirahat kurang |
|
3. | Hubungan antara teman yang kurang baik |
|
3. | Posisis duduk yang tidak tepat |
|
4. | Terlalu memaksakan diri dalam mengerjakan tugas |
|
5. | Pencahayaan yang kurang |
|
6. | Olahraga yang melebihi batas tubuh |
|
7. | Perangai guru yang bermacam-macam |
|
8. | Kurang baiknya hubungan atara guru dengan murid |
|
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama pembuatan laporan ini, penulis mengambil kesimpulan-kesimpulan yaang dapat diperoleh dari karya tulis ini, seperti:
- Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
- Pendidikan juga dibagi 3, yaitu: Formal, Informal, dan Informal
- Pelajar adalah istilah lain yang digunakan bagi peserta didik yang mengikuti pendidikan formal tingkat dasar maupun pendidikan formal tingkat menengah.
- Setelah diadakan penelitian, penulis mendapatkan 9 (sembilan) tingkat risiko dari kegiatanproses belajar mengajar. Dengan analisa semi kualitatif, didapatkan skor tertinggi 16 dari maksimum 26 yang disebabkan oleh hazard faktor biologi (virus, bakteri, jamur) dengan tafsiran probabilitasnya sangat mungkin terjadi dan pengaruhnya serius. Kemudian skor minimal adalah 4 dari faktor psikososial khususnya dari sisi hubungan guru dengan murid yang kurang baik dengan tafsiran probabilitasnya jarang terjadi dan pengaruhnya serius.
B. Saran
- Diharapkan para pelajar dapat mengerti akan Hazard yang akan mereka lewati dan dapat lebih berhati-hati.
DAFTAR PUSAKA
http://berita-terhangat.blogspot.com/2012/08/definisi-dan-pengertian-pendidikan.html
http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html